1 Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran 2) Menilai adalah mengambil suatu keputusan ter hadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. 3) Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai. 25 b. Tujuan Evaluasi Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar JawabanTTS Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. yaitusuatu penilaian yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas otentik yang bermanfaat, penting, dan bermakna (Hart, 1994). Sementara itu, Mueller (2006: 1) mengemukakan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian langsung dan ukuran langsung. Ketika melakukan penilaian, banyak kegiatan yang akan lebih jelas bila dinilai secara langsung. KONSEPDASAR PENILAIAN DAN. EVALUASI PENDIDIKAN Posted on Desember 28, 2011 by Binham 3 Votes Pendahuluan Secara umum orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan kegiatan yang bersifat hierarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam Pengukuranadalah hasil dari penilaian belajar siswa yang berkenaan dengan kuantitas yang menunjukkan angka dari pada sesuatu. Alat ukur yang sudah menjadi patokan dalam pembelajaran yaitu yang sudah memiliki ketentuan standar pendidikan. Bentuk penilaian yang biasa dilakukan kepada siswa tentu tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah lain menyatakanhasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Sedang Pengukuran menyediakan data yang menjadi landasan pengambilan keputusan dalam hasil belajar siswa. Tanpa pengukuran maka hasil belajar tidak memiliki dasar yang kuat dalam membuat keputusan. . Validitas Isi Validitas isi adalah suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran Harsiati, 200496. Sedangkan menurut Rasyid 2007 116 validitas isi mengacu pada tingkatan dimana suatu penilaian mampu mengukur area isi yang diharapan. Tujuan pembelajaran berasal dari kurikulum khususnya kompetensi dasar KD yang diturunkan ke indikator. Dari penjelasan di atas, nampaklah bahwa suatu tes memiliki validitas isi yang baik ketika tes tersebut mengukur penguasaan materi sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam konteks pembelajaran berdasarkan standar isi, tes yang memiliki validitas isi yang baik adalah tes yang benar-benar mengukur penguasaan kompetensi dasar pada standar isi. Dengan demikian, dalam pembelajaran validitas isi adalah hal pertama yang harus ditegakkan dalam mengembangkan tes. Arikunto 201282 mengemukakan pemerolehan validitas isi dapat diusahakan pencapaiaanya sejak penyusunan dengan cara merinci kurikilum atau materi. Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak harus dilakukan penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara proporsional. Oleh karena itu, validitas isi suatu tes tidak memiliki besaran tertentu yang dihitung secara statistika, tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi tes. Harsiati 200497-98 menjabarkan yang dimaksud dengan “merinci kurikulum dan materi” melalui prosedur berikut. Identifikasi kompetensi secara rinci dan rincian indikator dalam kurikulum. Membuat kisi-kisi secara lengkap dan terinci yang mencantumkan pula sebaran tugas. Menjabarkan dan menulis butir soal/tugas dengan berpijak pada kisi-kisi tersebut. Validasi untuk mengetahui valditas isi suatu tes dapat dilakukan dengan cara membandingkan beberapa hal sebagai berikut. Kesesuaian isi butir-butir tes dengan indikator sensial KD pada kurikulum. Kesesuaian cakupan materi tes dengan cakupan KD pada kurikulum. Proporsi pada tes dan proporsi pada kurikulum Validitas Konstruk Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI konstruk merujuk pada kata konstruksi yang berarti susunan suatu bangunan. Ketika kita mendudukannya dalam ranah pembelajaran bahasa, bangunan tersebut mengacu pada kompetensi berbahasa. Sehingga konstruk dalam pembelajaran bahasa Indonesia berarti susunan atau bangunan kompetensi berbahasa. Konstruk diperoleh dari pengertian suatu kompetensi berbahasa. Dalam penelitian, pengertian dikaji dalam kajian teori. Kajian teori tersebut sangat penting untuk mendapatkan konstruk yang tepat mengenai suatu bangunan kompetensi. Konstruk tersebut diturunkan ke dalam indikator sensial. Indikator-indikator inilah yang nantinya akan dikembangkan menjadi kisi-kisi dan selanjutnya dibentukkan dalam butir-butir soal atau perintah. Validitas konstruk dapat diperoleh dengan cara melakukan validasi pada ahli atau praktisi pendidikan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ary Fawzi dalam mengembangkan instrumen asesmen yang akan dibahas secara lebih menyeluruh pada bagian reviu makalah ini. Konstruk kompetensi menyimak eksposisi diterjemahkan dalam beberapa pertanyaan dalam instrumen validasi berikut. Dalam tes-tes seperti UN atau UAS, keseluruhan konstruk kemampuan berbahasa menyimak, berbicara, membaca dan menulis tidak dapat diuji. Dalam tes UN bahasa Indonesia hanya kompetensi menulis dan membaca yang diuji. Sedangkan kompetensi menyimak dan berbicara tidak diuji. UN bahasa Inggris lebih lengkap dengan menyertakan listening. Alasannya biaya dan kepraktisan. Melakukan tes kemampuan menyimak dan berbicara secara nasional tentu membutuhkan banyak biaya dan waktu yang lama. Oleh sebab itu, kemampuan menyimak dan berbicara diukur dalam ujian praktek yang diselenggarakan oleh masing-masing sekolah secara mandiri. Dalam mengembangkan instrumen asesmen yang memiliki validitas konstruk yang baik, ditempuh langkha-langkah berikut. Melakukan identifikasi teori mengenai kompetensi yang akan diukur Membuat definisi konseptual mengenai kompetensi yang akan diukur Membuat definisi operasional yang sesuai dengan konstruk kompetensi yang akan diukur Menurunkan definis operasional menjadi indikator sensial Menyusun kisi-kisi berdasarkan idnikator sensial Menyusun butir soal atau tugas berdasarkan kisi-kisi Dalam menganalisa suatu instrumen memiliki validitas konstruk atau tidak maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. Membandingkan indikator sensial dengan konstruk kompetensi yang diukur Membandingkan kisi-kisi dengan dengan indikator sensial Membandingkan butir soal dengan indikator sensial dan kisi-kisi Membandingkan tuntutan tugas dengan indikator sensial dan konsep teori kompetensi yang diukur Validitas Kriteria Tanda-tanda kevalidan instrumen asesmen lain selain ketepatan konstruk dan isi adalah validitas kriteria. Validitas ini juga sering disamakan dengan istilah validitas bandingan dan validitas empiris. Dikatakan demikian karena untuk mengukur validitas kriteria suatu instrumen asesmen, hasil dari penggunaan instrumen asesmen tersebut harus dibandingkan dengan hasil penggunaan instrumen asesmen sejenis. Kedua instrumen asesmen tersebut harus memiliki kriteria yang sama. Kriteria dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI diartikan sebagai ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu. Dalam buku Language Assessment, Brown 200424 validitas ini disebut criterion-related evidence yang juga dipadankan dengan istilah criterion-related validity. Sebagai contoh, dalam pembelajaran tata kalimat. Guru dapat membandingkan hasil tes yang ia buat dengan hasil tes tata kalimat dari buku di pasaran yang telah dikerjakan sebelumnya. Dari pernyataan tersebut logikanya siswa yang diuji adalah siswa yang sama. Validitas empiris akan masuk ke salah satu antara dua kategori yakni concurrent validity dan validitas prediktif. Memiliki concurrent validity jika hasil tes didukung oleh performansi tes di masa lalu. Misalnya, sebuah instrumen asesmen untuk ujian akhir lisan mahasiswa BIPA dikatakan memiliki concurrent validity jika skor tinggi ujian tersebut dibarengi dengan performansi tinggi sebagai hasil dari tes sekriteria sebelumnya. Di sisi lain, sebuah instrumen asesmen dikatakan memiliki validitas prediktif jika tes tersebut terbukti dapat memprediksi performansi seseorang di masa depan. Tes yang memiliki validitas prediktif baik sering digunakan untuk tes penempatan kerja, tes masuk pegawai, tes kecerdasan, dan sebagainya Brown, 200424-25. Alat pembanding validitas prediktif adalah nilai-nilai yang diperoleh peserta tes pada masa berikutnya. Dalam menentukan kriteria pembanding untuk validitas prediktif suatu tes, tes yang dijadikan pembanding harus memenuhi ciri-ciri tertentu seperti yang dinyatakan oleh Harsiati 2011104. Kriteria yang telah dipilih harus benar-benar menggambarkan ciri tepat dari tingkah laku yang sedang dievaluasi. Kriteria tersebut haruslah merupakan ukuran yang ajeg bagi atribut tes, dari waktu ke waktu, dari situasi satu ke situasi lain. Bebas dari bias. Pemberian skor pada suatu ukuran kriteria hendaknya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor selain selain penampilan sebenarnya pada kriteria. Dalam beberapa penelitian asesmen, validitas ini memang tidak selalu diuji. Hal ini berkenaan dengan data atau lamanya waktu yang dibutuhkan. Menanggapi permasalahan tersebut, guna mengetahui validitas ini dapat dilakukan penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian ini membandingan hasil tes menggunakan statistik sehingga memungkinkan penghitungan yang akurat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahuai validitas empiris adalah sebagai berikut. Menentukan kompetensi yang akan dibandingkan Mencari pembanding yang memenuhi syarat relevansi, reliabel, dan bebas dari bias Mengambil data dengan instrumen yang dibandingkan Mengambil data dari instrumen yang menjadi pembanding Mengorelasikan secara empiris dengan statistik Meniterpretasikan hasil korelasi Validitas Perwajahan Validitas perwajahan atau yang lebih dikenal dengan face validity merujuk pada arti keputusan subjektif operasionalitas dari konstruk Drost, 2011116. Pengertian tersebut mungkin agak membingungkan. Secara nyata, misalnya guru ingin mengembangkan instrumen asesmen untuk keterampilan membaca. Maka wajah dari instrumen asesmen tersebut adalah teks yang terdiri dari beberapa paragraf. Tidak berupa bacaan yang direkam. Jika demikian maka perwajahan dari instrumen asesmen tidak mewakili konstruk membaca karena lebih cocok dengan keterampilan menyimak. Hal yang sering kita temui dan perlu dicermati adalah perwajahan dari kompetensi berbicara. Acapkali, dalam ujian akhir semester UAS yang berupa tes tulis banyak ditemui butir pertanyaan mengenai kompetensi berbicara. Misalnya pertanyaan berikut. Ciri-ciri drama yang baik adalah… Pertanyaan tersebut bisa saja diturunkan dari indikator kompetensi berbicara bermain drama. Sayangnya, indikator tersebut tidak sensial dan berakibat pada salahnya perwajahan instrumen. Kompetensi bermain drama haruslah berupa perintah atau petunjuk bermain drama, bukan menyebutkan ciri-cirinya. Jika merujuk pada penjelasan sebelumnya mengenai validitas konstruk, maka validitas perwajahan adalah wujud kecil dari validitas kontruk. Logikanya, jika konstruk instrumen asesmen tidak tepat kemungkinan besar validitas perwajahannya juga akan kurang tepat. Validitas Konsekuensi Validitas konsekuensi merupakan keseluruhan konsekuensi dari penggunaan tes. Termasuk pertimbangan akurasi maksud kriteria, akibatnya pada persiapan pengampu tes, efek untuk pembelajar, dan konsekuensi sosial dari penggunaan dan interpretasi tes Brown, 200426. Contohnya, ketika suatu tes direncanakan dan diinformasikan kepada siswa, konsekuensinya siswa lebih giat belajar untuk mempersiapkan diri. Setelah siswa mengikuti tes tersebut dan mengetahui hasilnya, hasil tersebut seharusnya membuat siswa termotivasi belajar. Dikaitkan dengan konteks sosial, intepretasi dari hasil tes juga akan menempatkan siswa pada predikat mahir, sedang, atau kurang. Predikat-predikat tersebut mempengaruhi validitas konsekuensi. Bandingkan dua rubrik penilaian berikut. Rubrik I Nilai Predikat 91-100 Sangat baik 81-90 Baik 71-80 Cukup 61-70 Kurang 0-60 Sangat kurang Rubrik II Nilai Predikat 91-100 Fantantis 81-90 Wow 71-80 Bagus 61-70 Berusaha! 0-60 Semangat! Rubrik II tidak salah. Hanya saja rubrik itu jika ditunjukkan kepada siswa dapat berakibat pada menurunnya motivasi belajar siswa. Apalagi jika siswa telah belajar keras untuk tes dan mendapatkan predikat sangat kurang. Belum lagi pandangan sosial dari teman-teman sekelas yang mungkin saja akan merendahkan dirinya dan menganggapnya sebagai anak yang bodoh. Hal yang berbeda terlihat pada rubrik II. Pada rubrik tersebut, predikat kurang dan sangat kurang diganti dengan Berusaha! dan Semangat!. Kedua kata tersebut dapat menyemangati siswa untuk memperbaiki performansi belajarnya di masa mendatang, bukan terpuruk dan minder. Cara yang dapat ditempuh untuk mengetahui validitas empiris adalah sebagai berikut. membuat instrumen butir dan kriteria untuk melihat aspek balikan baik berupa balikan psikologis maupun nonpsikologis mengambil data baik kualitatif maupun kuantitatif membuat pola balikan manfaat dan efek psikologis membandingkan pola 18 Okt, 2020 Jika kita membahas tentang sebuah kalimat yaitu ukuran yang menjadi dasar penilaian, maka akan banyak sekali yang dapat kita ambil kesimpulan dari kalimat tersebut. Maka dalam artikel pendek ini akan saya coba memberikan beberapa arti dari kalimat ukuran yang menjadi dasar penilaian tersebut. Sehingga dapat meengerucutkan lagi arti kalimat ukuran yang menjadi dasar penilaian di Kita Simak Di Bawah Ini Beberapa Arti Dari Ukuran Yang Menjadi Dasar PenilaianKriteria dapat di ambil kesimpulan bahawa kriteria adalah arti dari kalimat, ukuran yang menjadi dasar penilaian. Selain itu adalahParameter UkuranTolak Ukur Ukuran yang di jadikan sebagai dasar mengukur, Tolak ukur, parameter, Dapat kita ambil kesimpulan "Kriteria" merupakan arti yang paling pas dengan kalimat ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu. Semoga bisa menjadi rujukan dalam pencarian arti kalimat di atas. Terima kasih. Ilustrasi Jawaban TTS Ukuran yang Menjadi Dasar Penilaian Sesuatu. Sumber silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf-huruf yang membentuk suatu kata berdasarkan segala sesuatu yang diajarkan yang diberikan. Simak ulasan berikut untuk dapat menjawab TTS soal ukuran yang menjadi dasar penilaian TTS Ukuran yang Menjadi Dasar Penilaian SesuatuIlustrasi Jawaban TTS Ukuran yang Menjadi Dasar Penilaian Sesuatu. Sumber yang rajin bermain teka-teki daya ingatnya akan lebih tajam serta wawasan yang luas. Banyaknya pertanyaan-pertanyaan dalam permainan ini memaksa untuk menggali memori. Hal ini yang kemudian akan merangsang daya ingat terhadap peristiwa atau Hisyam Zaini 200871 dalam buku "Strategi Pembelajaran Aktif" pengertian metode pembelajaran Croosword Puzzle teka- teki silang, adalah suatu model pembelajaran yang menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang pembelajaran yang kreatif seperti bermain TTS dengan cara ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal untuk lebih baik dalam TTS kali ini juga berkaitan dengan pengetahuan umum yang menuntut logika berpikir kita untuk menentukan kata yang merupakan kesimpulan dari persepsi kita akan clue yang diberikan. Ilustrasi Jawaban TTS Ukuran yang Menjadi Dasar Penilaian Sesuatu. Sumber ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu secara ilmiah kunci jawaban untuk TTS ini adalah Kriteria Definisi kriteria menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia selanjutnya disebut KBBI adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu. ukuran-ukuran yang dipakai untuk mempertimbangkan atau menentukan sesuatu. Standar Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang. Barometer Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai. Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi mendorong seseorang untuk memiliki suatu “keahlian atau kecakapan khusus”. Parameter Parameter dari bahasa Yunani Kuno παρά pará, berarti "disamping", dan μέρον métron, berarti "pengukuran", secara umum, adalah karakteristik apa pun yang dapat membantu dalam mendefinisikan atau mengklasifikasikan sistem tertentu artinya suatu peristiwa, proyek, objek, situasi, dll. Pedoman Pedoman adalah hal atau pokok yang menjadi dasar, pegangan, acuan, atau petunjuk untuk menentukan atau melaksanakan 6 kata yang dapat dijadikan jawaban untuk TTS soal ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu. Silakan memilih kata yang sesuai dengan jumlah kolom dan huruf yang tersedia. NDA Dari Wiktionary bahasa Indonesia, kamus bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian bahasa Indonesia[sunting] Nomina kriteria posesif ku, mu, nya; partikel kah, lah kriteria ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu Etimologi Kata turunan Sinonim Frasa dan kata majemuk Terjemahan[?] Lihat pula Semua halaman dengan kata "kriteria" Semua halaman dengan judul mengandung kata "kriteria" Lema yang terhubung ke "kriteria" Pranala luar Definisi KBBI daring KBBI V, SABDA KBBI III, Kamus BI, Tesaurus Tesaurus Tematis, SABDA Terjemahan Google Translate, Bing Translator Penggunaan di korpora Corpora Uni-Leipzig Penggunaan di Wikipedia dan Wikisource Wikipedia, Wikisource Ilustrasi Google Images, Bing Images Jika komentar Anda belum keluar, Anda dapat menghapus tembolok halaman pembicaraan ini. Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama lbs Bahasa Indonesia a ° ‧ b ° ‧ c ° ‧ d ° ‧ e ° ‧ f ° ‧ g ° ‧ h ° ‧ i ° ‧ j ° ‧ k ° ‧ l ° ‧ m ° ‧ n ° ‧ o ° ‧ p ° ‧ q ° ‧ r ° ‧ s ° ‧ t ° ‧ u ° ‧ v ° ‧ w ° ‧ x ° ‧ y ° ‧ z ° Kategori Kata Kata dasar Kata berimbuhan Kata ulang Turunan kata Gabungan kata majemuk Frasa Turunan frasa Morfem Imbuhan Prakategorial Morfem terikat Morfem unik Peribahasa/idiom Kiasan/ungkapan Kependekan singkatan dan akronim Bahasa daerah Bahasa asing/serapan Kata dengan unsur serapanKelas kata Adjektiva Adverbia Artikula Interjeksi Interogativa Konjungsi Nomina Numeralia Partikel Preposisi Pronomina VerbaRagam bahasa Arkais tidak lazim / Ejaan lama Cakapan tidak baku / nonformal / variasi Klasik naskah kuno Kasar Hormat Feminin MaskulinBidang ilmu /Leksikon Administrasi dan Kepegawaian Agama Budha Agama Hindu Agama Islam Agama Katolik Agama Kristen Anatomi Antropologi Arkeologi Arsitektur Astrologi Astronomi Bakteriologi Biologi Botani Demografi Ekonomi dan Keuangan Elektronika Entomologi Farmasi Filologi Filsafat Fisika Geografi dan Geologi Grafika Hidrologi Hidrometeorologi Hukum Ilmu Komunikasi Kedirgantaraan Kedokteran dan Fisiologi Kehutanan Kemiliteran Kesenian Kimia Komputer Linguistik Manajemen Matematika Mekanika Metalurgi Meteorologi Mikologi Mineralogi Musik Olahraga Pelayaran Pendidikan Penerbangan Perdagangan idNegasiIndeks Alfabetis Frasa Frekuensi Kiasan Peribahasa Serapan Gambar 206 kata benda dasar Swadesh 207 kata dasar Kata perhentian stopwords RimaImbuhan Nomina -an ke-/ke-an/keber-an/kepeng-an/kese-an/keter-an/ketidak-an pe-/pe-an per-/per-an se-/se-an Adjektiva ter- se- ke- Verba ber-/ber-an/ber-kan me-/me-i/me-kan di-/di-i/di-kan ku-/ku-i/ku-kan kau-/kau-i/kau-kan memper-/memper-i/memper-kan diper-/diper-i/diper-kan kuper-/kuper-i/kuper-kan kauper-/kauper-i/kauper-kan -i -kan Akhiran -ku -mu -nya -kah -lah -tah Sisipan -er-, -el-, -em-, -in- KategoriBahasa Indonesia IndeksBahasa Indonesia ProyekWiki bahasa Indonesia Lampiran bahasa Indonesia Bahasa daerah sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia NilaiJawabanSoal/Petunjuk KRITERIA Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu PARAMETER Ukuran KONSIDERANS Pertimbangan yang menjadi dasar penetapan keputusan, peraturan, dan sebagainya ASAS Dasar PATOKAN 1 barometer, kriteria, parameter, standar, tolok ukur, ukuran; 2 asas, dasar, hukum, kaidah, konvensi, norma, pedoman, pegangan, peraturan, petunjuk, pijakan, prinsip; TOLOK Banding; imbangan yang sama; tara; - banding ukuran pembanding; - ukur sesuatu yang dipakai sebagai dasar mengukur menilai, dsb; patokan; standar; APERSEPSI Psi pengamatan secara sadar penghayatan tt segala sesuatu dalam jiwanya dirinya sendiri yang menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide-ide baru MOTIF 1 sebab-sebab yang mendorong seseorang untuk berbuat; 2 dasar pikiran atau pendapat; 3 sesuatu yang menjadi pokok dalam cerita, gambaran, dsb; 4 corak; BAKU Asas, dasar, formal, konvensional, lazim, normal, pangkal, patokan, pokok, seragam, standar, tolok ukur, tonggak, ukuran, utama; ALASAN Dasar KEWAJIBAN 1 sesuatu yang wajib dilaksanakan; keharusan; 2 yang harus dilaksanakan; ~ bersyarat kewajiban dengan syarat; ~ manusia segala sesuatu, yang menjadi ... DIAGRAM ...barnya sama, dan dilengkapi dengan skala sehingga ukuran datanya terlihat dengan jelas pd diagram itu; - lingkaran Mat diagram yang dinyatakan deraja... INVOLUSI ...ih baik; 2 Dok perubahan bagian tubuh kembali kpd ukuran yang normal seperti rahim yang mengecil sesudah, bersalin dsb; 3 Dok kemunduran dalam perke... PUNTUNG 1 sisa kayu rokok dsb yang sudah terbakar sebagian - api-api; - rokok; 2 buntung; kudung; baju -; celana -; 3 cak merugi dasar sial, sepuluh kali... TUMPUAN 1 tempat bertumpu; sesuatu untuk menumpukan kaki dsb; 2 dasar; 3 pangkalan untuk menyerang dsb; 4 bagian bawah tempat kaki tt tempat tidur; 5 ki ... TEORI Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu pengetahuan LUBUK 1 bagian dasar sungai, danau, laut tempat lekan berkumpul; luak menangkap lekan di -; 2 ark jeluk; berlekuk dalam piring -; pinggan -; - akal l... UNDANG, UNDANG-UNDANG 1 ketentuanketentuan dan peraturanperaturan yang dibuat oleh pemerintah suatu negara, disusun oleh kabinet menteri, badan eksekutif, dsb dan disahk... WARNA 1 kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa seperti biru dan hijau; 2 kl kasta; golongan; t... POKOK 1 = - kayu segala tumbuhan yang batang kayu dari pangkal ke atas pd - pohon asam itu banyak torehan-torehan; 3 uang yang dipakai sebagai induk dal... KURANG ... tepat, dsb uangnya rnasih - untuk membayar uang pangkal sekolah anaknya; 2 untuk menyatakan bilangan, ukuran, dsb yang sedikit satu, dua, dsb ... TAHUN ... yang belum habis hari bulannya; - cahaya satuan ukuran dalam astronomi, di antaranya 1 detik cahaya atau 300000 km; - dasar Stat tahun tertentu, mi... LEMBAGA Asal mula yang akan menjadi sesuatu LEBIH 1 lewat dari semestinya tt ukuran, banyaknya, besarnya, dsb panjang kain itu - setengah meter; 2 ber sisa, ada sisanya nasi ini - jika hanya ... MAKAN 1 memasukkan sesuatu nasi dsb ke dalam mulut, kemudian mengunyah dan menelannya mereka - makan pagi sebelum berangkat; 2 ki rezeki; mencari -; 3... NilaiJawabanSoal/Petunjuk KRITERIA Ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu PARAMETER Ukuran ASAS Dasar PATOKAN 1 barometer, kriteria, parameter, standar, tolok ukur, ukuran; 2 asas, dasar, hukum, kaidah, konvensi, norma, pedoman, pegangan, peraturan, petunjuk, pijakan, prinsip; TOLOK Banding; imbangan yang sama; tara; - banding ukuran pembanding; - ukur sesuatu yang dipakai sebagai dasar mengukur menilai, dsb; patokan; standar; APERSEPSI Psi pengamatan secara sadar penghayatan tt segala sesuatu dalam jiwanya dirinya sendiri yang menjadi dasar perbandingan serta landasan untuk menerima ide-ide baru MOTIF 1 sebab-sebab yang mendorong seseorang untuk berbuat; 2 dasar pikiran atau pendapat; 3 sesuatu yang menjadi pokok dalam cerita, gambaran, dsb; 4 corak; BAKU Asas, dasar, formal, konvensional, lazim, normal, pangkal, patokan, pokok, seragam, standar, tolok ukur, tonggak, ukuran, utama; ALASAN Dasar KEWAJIBAN 1 sesuatu yang wajib dilaksanakan; keharusan; 2 yang harus dilaksanakan; ~ bersyarat kewajiban dengan syarat; ~ manusia segala sesuatu, yang menjadi ... DIAGRAM ...barnya sama, dan dilengkapi dengan skala sehingga ukuran datanya terlihat dengan jelas pd diagram itu; - lingkaran Mat diagram yang dinyatakan deraja... INVOLUSI ...ih baik; 2 Dok perubahan bagian tubuh kembali kpd ukuran yang normal seperti rahim yang mengecil sesudah, bersalin dsb; 3 Dok kemunduran dalam perke... PUNTUNG 1 sisa kayu rokok dsb yang sudah terbakar sebagian - api-api; - rokok; 2 buntung; kudung; baju -; celana -; 3 cak merugi dasar sial, sepuluh kali... TUMPUAN 1 tempat bertumpu; sesuatu untuk menumpukan kaki dsb; 2 dasar; 3 pangkalan untuk menyerang dsb; 4 bagian bawah tempat kaki tt tempat tidur; 5 ki ... TEORI Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu pengetahuan LUBUK 1 bagian dasar sungai, danau, laut tempat lekan berkumpul; luak menangkap lekan di -; 2 ark jeluk; berlekuk dalam piring -; pinggan -; - akal l... UNDANG, UNDANG-UNDANG 1 ketentuanketentuan dan peraturanperaturan yang dibuat oleh pemerintah suatu negara, disusun oleh kabinet menteri, badan eksekutif, dsb dan disahk... WARNA 1 kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa seperti biru dan hijau; 2 kl kasta; golongan; t... POKOK 1 = - kayu segala tumbuhan yang batang kayu dari pangkal ke atas pd - pohon asam itu banyak torehan-torehan; 3 uang yang dipakai sebagai induk dal... KURANG ... tepat, dsb uangnya rnasih - untuk membayar uang pangkal sekolah anaknya; 2 untuk menyatakan bilangan, ukuran, dsb yang sedikit satu, dua, dsb ... TAHUN ... yang belum habis hari bulannya; - cahaya satuan ukuran dalam astronomi, di antaranya 1 detik cahaya atau 300000 km; - dasar Stat tahun tertentu, mi... LEMBAGA Asal mula yang akan menjadi sesuatu LEBIH 1 lewat dari semestinya tt ukuran, banyaknya, besarnya, dsb panjang kain itu - setengah meter; 2 ber sisa, ada sisanya nasi ini - jika hanya ... MAKAN 1 memasukkan sesuatu nasi dsb ke dalam mulut, kemudian mengunyah dan menelannya mereka - makan pagi sebelum berangkat; 2 ki rezeki; mencari -; 3... BATU ...itam yang keras; - dacin timah atau logam dengan ukuran tertentu pd dacin untuk alat ukuran timbangan; anak timbangan; - - delima permata yang warnan...

ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu